Minggu, 06 Februari 2011

Sisi Lain Kota Metropolitan

Malam menjelang pukul 21.30 dengan menyusuri areal pasar senen, kemudian, kedepan areal pasar, menaiki jembatan penyebrangan menuju atrium, kemudian, menusuri jalan, sampai di perempatan senen antara menuju kwitang (tugu tani), hingga sampai di perempatan disamping shalter busway senen 2 dan selanjutnya kembali ke titik awal dengan melewati areal bisokop dan tugu di senen sampai di kec. Senen.

Dari areal yang ditelusuri tersebut, asumsi awal saya karena penjangkauan anak jalanan sudah terlalu malam, sehingga sudah tidak banyak anak-anak jalanan yang melakukan aktifitas di jalanan dan dinilai kurang tepat untuk melakukan penjangkauan kepada anak-anak jalanan.
namun, walalu sudah tidak banyak anak-anak yang beraktiftas di areal tersebut, bukan berarti tidak ada sama sekali, bahkan semakin malam, saya melihat ada beberapa anak dan ada juga yang masih dapat dikategorikan balita, mereka beraktiftas dijalan bersama orang tuanya. Ada yang mencoba membantu menjualkan barang dagangan orangtuanya, ada yang melakukan kegiatan meminta-minta di perempatan lampu merah ada yang tertidur bersama orangtuanya di emperan toko sambil membuka dagangannya.
Pemandangan yang sangat menarik disana, bahwa ada salah satu gambaran realitas yang terpampang jelas, bahwa ternyata anak/balita sekarang sudah bisa memberikan nafkah kepada orang tuanya dan keluar dari pakem yang seharusnya yaitu orang tua yang membiayai dan melindungi anaknya dari segala aktifitas yang berbahaya terlebih mencari uang dijalanan.
Senyum senang bahagia terpampang dari wajah seorang anak di tengah dinginnya malam dan aktifitas lalulintas yang tetap ramai walau hari menjelang dini hari disaat mereka mendapat uang saat meminta-minta kepada pengguna jalan yang berhenti saat ada lampu merah. Dan beberapa kali, karena mungkin saku bajunya yang nggak besar, beberapa kali orangtuanya menyambangi anaknya untuk mengambil uang hasil ananknya tersebut.

Selanjutnya adalah pemandangan seorang anak yang terlelap di pangkuan orangtuanya, seorang anak yang seharusnya beristirahat di rumah, dan mendapat perlindungan, terpaksa bersama orangtuanya beraktifitas dijalan.Di sisi yang lain, ada seorang anak bersama saudaranya juga sedang melakukan aktifitas di jalan, mereka menjajakan koran dengan sigapnya, mendatangi pengendara yang berhenti di perempatan dan sambil bercanda dengan saudaranya yang lain, yang semuanya dapat dikatakan masih kanak-kanak. Saat mencoba berbicara dengannya, dan bertanya jam berapa biasanya dia tidur, dengan enteng dia berkata sekitar jam 00.00 dia tidur, mungkin perkiraan saya bisa lebih dari jam tersebut dia tertidur.
Kesimpulan sementara dari hasil penjangkauan di kec senen kemarin adalah mengenai waktu yang kurang tepat dalam menjaring anak-anak jalanan karena sudah melewati batas kesibukan anjal di jalan, sehingga tidak banyak anak-anak yang dijangkau/di assesment, karen saya sendiri menyisir dari perempatan senen, hingga hampir ke tugu tani dan kembali dengan menggunakan sisi yang berbeda, dan hanya dapat terlihat di perempatan senen beberapa anak yang beraktifitas. Namun disisi lain semakin terlihat juga ternyata anak-anak yang beraktifitas di tengah malam yang semakin larut adalah anak-anak dengan “perlindungan” atau dalam “pengawasan” dari orang yang lebih dewasa.

0 Comments:

Posting Komentar

tengso buat komentar nyah :)

" selalu untuk bersama ". Diberdayakan oleh Blogger.

Recent News

CAKAP-CAKAP*

tengsso buat orang yg begitu spesial bagi saya ,"si Uddin Sholeh" yang banyak memberi inspirasi dan semangatt buat saya .makasi banyak :)